PERMENDIKBUD

Sabtu, 26 November 2011

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH


I.              PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I pasal 1 ayat 1 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara  aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Rabu, 02 November 2011

PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) DAN ANGKA KREDITNYA


Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.  Untuk mengetahui 
PEDOMAN KEGIATAN 
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) 
DAN ANGKA KREDITNYA maka guru atau para stakeholder bisa mengakses tentang pedoman kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutandan angka kreditnya. Bila Bapak atau Ibu menginginkan buku tersebut, silahkan klik disini

Jumat, 23 September 2011

Cara mengubah email yahoo baru ke tampilan lama (classic)

Bagi teman-teman yang sudah merubah tampilan yahoo email versi baru, bisa di ubah ke versi lama. ini dikarenakan pengalaman saya sendiri kurang memuaskan bila pada tampilan baru yaitu terlalu lama loadingnya. maka ini bisa disiasati dengan merubahnya. bila tema-teman ingin silahkan klik disini.

Silahkan dicoba semoga puas dengan versi lama.....

Senin, 05 September 2011

KREATIFITAS TUTOR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DALAM PEMBERDAYAAN WARGA BELAJAR



PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

            Perkembangan tehnologi yang sangat maju manusia dituntut untuk mengimbanginya. Dalam menuju abad yang serba canggih perlu penanganan khusus dalam menggapainya. Kita sebagai manusia tidak boleh berpangku tangan. Kemampuan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan yang Maha Kuasa haruslah ditularkan kepada khalayak banyak supaya mereka juga bisa menikmati kebahagiaan dari pengaruh ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Sabtu, 06 Agustus 2011

PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Abstrak
Teknologi merupakan hal yang bisa digunakan manusia untuk mempermudah segala kegiatan atau untuk mencukupi berbagai macam kebutuhannya. Intervensi yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya elearning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan CD ROM. Pembelajaran berbasis komputer di era globalisasi sasatinis udah menjadi keharusan. Infrastruktur dan budaya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan syarat utama dalam memacu perkembangan TIK diantaranya pelaku TIK, termasuk penyedia, perancang, dan pemakai TIK.

Kamis, 07 Juli 2011

CD Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah dambaan pelaku pendidikan. Ini dikarenakan dengan pembelajaran yang seperti itu diharapkan hasilnya akan optimal. Maka di sini saya sajikan contoh CD Pembelajaran Interaktif. Harapan saya supaya para pelaku pendidikan utamanya guru untuk selalu berinovasi sehingga anak didik akan merasa senang, tertarik dan terangsang untuk lebih giat belajar.
Bagi teman-teman pendidik yang menginginkan CD Pembelajaran Interaktif, silahkan download

Minggu, 03 Juli 2011

Metode Penelitian Sosiologi Pendidikan (Teori Mikro)


Metode Penelitian Sosiologi Pendidikan (Teori Mikro)
1.      Teori Fenomenologi
Perspektif Fenomenologi
Penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis berusaha untuk memahami makna perristiwa serta interaksi pada orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Pendekatan ini menghendaki adanya sejumlah assumsi yang berlainan dengan cara yang digunakan untuk mendekati perilaku orang dengan maksud menemukan “fakta” atau “penyebab”.
Jika peneliti menggunakan perspektif fenomenologi dengan paradikma definisi sosial biasanya peneliti ini bergerak pada kajian mikro.

Teori Sosiologi Makro


  1.      Teori Struktural Fungsional
Aliran ini lahir di Amerika latin dan menyebabkan terbentuknya teori-teori ( Dun Can Mitchell, 1984:9 ). Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan suatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris.

Selasa, 28 Juni 2011

Senin, 27 Juni 2011

Peletak Dasar Sosiologi

Peletak Dasar Sosiologi
1.      Ibnu Khaldun
IBNU KHALDUN (1332-1406 )
Pendidikan Ibnu Khaldun. Seorang sarjana sosiologi dari Italia, Gumplowiez melalui penelitiannya yang cukup panjang, berpendapat, ”Kami ingin membuktikan bahwa sebelum Auguste Comte (1798-1857M) dan Giovani Vico (1668-1744M) telah datang seorang muslim yang tunduk pada ajaran agamanya. Dia telah mempelajari gejala-gejala sosial dengan akalnya yang cemerlang. Apa yang ditulisnya itulah yang kini disebut sosiologi. (Gumplowiez, Ibnu Khaldun, Arabischersoziologe des 14 jahrundert. Dalam ‘Sociologigsche Essays:PP.201-202).
Sejarawan dan Bapak Sosiologi Islam ini dari Tunisia. Ia keturunan Yaman dengan nama lengkapnya Waliuddin bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin Al Hasn.

Sejarah Sosiologi pendidikan


A.      Sejarah Sosiologi Pendidikan
           Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. ia merupakan seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan sosiologi mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi.
3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus
4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut.
     Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui tiga tahapan

Sabtu, 18 Juni 2011

Karakteristik KTSP

Karakteristik KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang disusun di tingkat satuan pendidikan sehingga mempunyai karakteristik yang membedakan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Adapun karakteristik dari KTSP adalah :

Jumat, 17 Juni 2011

pendidikan

Tentang pendidikan yang sangat lengkap. silahkan klik disini

Jumat, 10 Juni 2011

Nilai-nilai masukan (input values)

Nilai-nilai masukan (input values), yakni nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai Depdiknas dalam rangka mencapai keunggulan, yang meliputi:
Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan.
Profesional

Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya.
Antusias dan bermotivasi tinggi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil.
Bertanggung jawab dan mandiri
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya serta tidak tergantung kepada pihak lain.
Kreatif

Senin, 06 Juni 2011

Kompetensi Kepala Sekolah

Kompetensi Kepala Sekolah
Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang diperlihatkan seseorang ketika melakukan sesuatu. Memahami visi dan misi serta memiliki integritas yang baik saja belum cukup. Agar berhasil, kepala sekolah harus memiliki kompetensi yang disyaratkan untuk dapat mengemban tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah? Setidaknya ada kesepakatan bahwa kepala sekolah perlu memiliki sejumlah kompetensi berikut (diadaptasi dari CCSSO, 2002).

Kamis, 02 Juni 2011

Artikel Dehumanisasi Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Istilah dehumanisasi pendidikan sering dilontarkan di media masa oleh para pengamat an praktisi pendidikan. Beberapa di antaranya ada secara tersirat dalam tulisan bertajuk 'sekolah yang membunuh siswanya' dan malpraktik dalam dunia pendidikan'. (Kompas, 16 Mei 2005). Penggunaan istilah dehumanisai itu mengisaratkan sebagai kritik terhadap beberapa kebijakan pendidikan yang dewasa ini telah dinilai melenceng dari konsep pendidikan yang sebenarnya. Immanuel Kant menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Menurut John Duwey juga mengatakan bahwa pendidikan adalah memanusiakan manusia. Menurut konsep ini, anak manusia harus dididik oleh manusia, dengan cara manusia, dan dalam nuansa kehidupan manusia. Dengan cara itu, anak manusia itu akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya.
Dehumanisasi merupakan satu masalah mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan saat ini tidak lagi menghormati dan menghargai martabat manusia dan segala hak asasinya. Akibatnya, melalui proses pendidikan peserta didik tidak tumbuh dalam kemanusiaan sebagai subyek. Mereka justru menjadi korban dalam sebuah sistem yang memaksa mereka mengikuti aturan dalam sistem itu. Alih-alih pembentukan dan pembudayaan yang mereka peroleh. Yang mereka dapat justru stres karena aturan dan pemaksaan yang dibuat oleh orang dewasa terhadapnya tidak mengedepankan psikologi perkembangan peserta didik. Bagaimana mungkin untuk menanamkan mental dan sikap kerja keras, peserta didik dipaksa stres dan bekerja keras memikirkan persiapan ujian nasional (UN) sepanjang tahun.

Rabu, 04 Mei 2011

SD Terteg dalam Pameran Pendidikan 2011



SDN Terteg yang merupakan Sd terpencil dan di daerah tertinggal turut serta ikut memeriahkan kegiatan pameran pendidikan di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pucakwangi Kab. Pati. Ini bisa dilihat adanya stand SD Terteg dengan tulisan baner besar : Welcome to SDN Terteg. Walau dengan segala keterbatasan SDN terteg ingin gtampil beda dalam arti mempunyai ciri khusus dari mengakpresiasi pendidikan di tingkat dasar. Semoga ke depan SDN Terteg bisa jaya maju dan bermanfaat untuk intern SD pada khususnya serta ekstern SD ( masyarakat luas ) pada umumnya.(Kastowo, S.Pd)

Minggu, 10 April 2011

TEORI-TEORI PENDUKUNG PENELITIAN KUALITATIF DAN PENYUSUNAN KERANGKA KONSEPTUAL

TEORI-TEORI PENDUKUNG PENELITIAN KUALITATIF
DAN PENYUSUNAN KERANGKA KONSEPTUAL
I. Pendahuluan
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

Senin, 04 April 2011

Efektifitas,Inovasi dan Mutu Pembelajaran

A. Efektifitas Pembelajaran
Dalam suatu pembelajaran mestinya rencana harus diarahkan pada efektifitas kegiatan. Kegiatan dikatakan efektif bila antara rencana sesuai dengan hasilnya atau dengan kata lain tepat sasaran. Hasil kajian Scheerens (1990;1992) antara lain mengungkapkan bahwa budaya Pemerintah, organisasi Pemerintah, dan aplikasi tehnologi pendidikan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk meningkatkan hasil belajar , maka perlu ditingkatkannya sumber daya. Sumber daya tidak hanya 3 M ( Man, Money, Material) saja tetapi pengertian sumber daya dalam cakupan yang lebih luas terdiri dari (Caldwell & Spink,1998):
a. knowledge (pengetahuan yaitu kurikulum, tujuan dan pengajaran)
b. technology (media,tehinik dan alat pembelajaran)
c. power (kekuasaan, wewenang)
d. material (fasilitas, peralatan )
e. people ( tenaga kependidikan, administratif, dan stap pendukung lainnya)
f. Time ( alokasi waktu per tahun,per minggu, per hari, per jam pelajaran )
g. Finance ( alokasi dana )
Dalam pencapaian efektifitas pembelajaran maka disarankan untuk bisa :
a. Memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengembangkan pandangan hidup warga belajar.
b. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
c. Mengembangkan sikap cinta belajar dan mewujudkannya di dalam setiap kegiatan yang terjadi sepanjang hidup.
d. Mengembangkan bakat kreatif secara penuh dalam berbagai bidang.

B. Inovasi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi begitu cepatnya, maka guru perlu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajarannya. Pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa adalah idaman setiap guru dan siswa. Dalam kamus Bahasa Inggris E. Echols Inovasi (Innovation) sebagai pembaharuan atau perubahan secara baru.

Ciri-ciri inovasi yang dikemukakan Rogers adalah sebagai berikut :
1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi menguntungkan bagi penerimannya.
2. Kompatibel ( compatibility ), yaitu tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai,pengalaman lalu dan kebutuhan dari penerima.
3. Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerimannya.
4. Trialibilitas (trialibility), yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerimanya.
5. Dapat diamati (observability), yaitu mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
Sedangkan berdasarkan obyeknya jenis inovasi ada tiga jenis yaitu :
1. Inovasi dalam jenis hubungan antar orang.
2. Inovasi dalam jenis software (piranti lunak), misalnya model sistem penyampaian.
3. Inovasi dalam jenis hardware ( piranti keras ), misalnya perubahan bentuk ruang kelas.
Supaya dalam penyampaian materi pembelajaran calistung mudah diterima dan dipahami warga belajar maka inovasi yang dilakukan tutor antara lain dengan membuat huruf-huruf dari karton tebal sebagai jiplakan. Begitu juga dalam pengenalan angka. Karton tebal bekas kardus air minum diguntingi sebagai bahan jiplakan warga belajar. Ini untuk memudahkan warga belajar buta huruf murni dalam menulis.
Supaya dalam pembelajaran tidak mengalami kejenuhan maka tutor mengajak WB berjalan-pjalan ke lingkungan sekitar untuk mengambil ranting-ranting pohon. Dalam pengenalan huruf juga kegiatan ini sangat menarik. Dari ranting pohon WB diajak memilih dan menggabungkan ranting-ranting tersebut untuk dijadikan huruf .
C. Mutu
Suatu kegiatan dikatakan berhasil bila hasil atau mutu keluarannya sesuai dengan yang diharapkan. Konsep tentang mutu banyak sekali diantaranya adalah yang pertama, mutu dipandang sebagai dampak dari hal yang tidak dapat dilukiskan. Kedua, mutu sebagai suatu ukuran dari sebuah akhir penilaian. Ketiga, mutu merupakan bahan bagi suatu reputasi baik bagi pemakainya
Pendidikan yang bermutu merupakan harapan dari setiap masyarakat suatu negara, ini bisa dipahami dikarenakan modal kehidupan untuk setiap perubahan jaman adalah pendidikan. Garvin mengidentifikasi 8 dimensi sebagai suatu kerangka kerja untuk mempertimbangkan mutu :
1. Permonfance ( Grade of Quality) karakteristik utama produk jasa.
2. Features” Remote control” alat kendali.
3. Reability-konsistensi dari performa sepanjang waktu.
4. Durability- sesuatu yang bertahan lama/masa manfaat.
5. Serviceability-sesuatu yang mudah diperbaiki.
6. Aesthetics- sesuatu yang menarik dan berani.
7. Responsiveness-sesuatu yang memiliki ketanggapan yang tinggi.
8. Reputasi-pervoma masa lalu dan sesuatu yang tak berujud lain.
Untuk peningkatan mutu maka perlu adanya pemikiran dalam meraihnya. Sumber daya dan perangkat penunjang harus diadakan atau diberdayakan.

Pustaka:

Fattah, Nanang,2005. Manajemen Berbasis Pemerintah, Jakarta : Universitas Terbuka.

Suprayekti dkk,2005. Pembaharuan Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka.

Wahyudin, H.Dinn,2004. Pengantar Pendidikan, Jakarta : Universitas Terbuka.

Kamis, 24 Maret 2011

PROGRAM PERBAIKAN HASIL UJIAN NASIONAL

KEBIJAKAN SEKOLAH

A. Melakukan pembenahan sistem pendidikan dengan mengubah paradigma pendidikan yang bersifat mekanis menjadi humanis, sebagai upaya memberi arah pola pikir siswa dari keterikatan wajib menjadi komitmen kesadaran dirinya dalam menuntut ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk menghadapi tantangan masa depan.

B. Sistem pembelajaran siswa sebaiknya ditekankan pada pemahaman melalui olah pikir, olah hati, dan olah tangan secara secara sistemik dan sitematis, sehingga dapat menarik minat belajar serta pengembangan diri para siswa secara berkesinambungan dari pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA)

GURU

  1. Bersedia secara sungguh-sungguh meningkatkan perannya untuk merancang pembelajaran berdasarkan silabus dan mempersipakan silabuus pendukung, membuat kisi-kisi soal, memprediksi soal-soal yang akan diujikan sehingga materi yang diberikan kepada siswa memiliki bobot yang lebih tinggi dari meteri ujian nasional melalui tahap demi tahap secara berkesinambungan.
  2. Secara terus menerus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dirinya, agar memiliki persyaratan profesi sebagai guru :

1. Memiliki ketrampilan didasarkan pada konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.

2. Memiliki keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan profesinya.

3. Memiliki latar belakang tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

4. Memiliki kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakan.

5. Mampu mengikuti perkembangan melalui aktualisasi diri sejalan dengan dinamika bidang kependidikan yang terus berkembang secara cepat.

C. Sebaiknya guru berusaha untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa merasa bahwa belajar merupakan kebutuhan bukan kewajiban, dengan kata lain belajar merupakan kesadaran diri bukan instruksi.

D. Mengajar merupakan tugas yang sebaiknya dapat dipertanggung jawabkan, oleh karena itu guru perlu persiapan dan perencanaan yang baik, meliputi : (1) Penentuan tujuan mengajar; (2) Pemilihan materi mengajar; (3) Strategi Optimum; (4) Alat dan sumber; (5) Kegiatan belajar siswa; (6) Evaluasi dan perbaikan.

E. Menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa (aptitude-treatment-interaction/ATI). ATI menrupakan model pendekatan dalam belajar dengan karakteristik kemampuan siswa untuk mengoptimalkan hasil belajar. Setiap siswa memiliki kegemaran belajar, serta kelebihan bi bidang yang berbeda. Oleh karena itu pendekatan dalam belajar harus berbeda, dan Interaction Characteristics Treatment yang diperkirakan dapat mengakomodir kebutuhan ini.

KEPALA SEKOLAH

  1. Membentuk dan atau memberdayakan dalam upaya meningkatkan kinerja mutu pengelolaan pendidikan.

B. Melakukan koordinasi secara periodik dan berjenjang dengan komite sekolah dan orang tua siswa, guru, dan staff lainnya dalam mengikuti dinamika pendidikan baik ditingkat lokal, nasional dan internasional, sehingga internal stake holder memiliki wawasan yang dapat mendorong motivasi kerja anggotanya.

C. Memberdayakan dirinya untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan dalam mengelola dan menjamin kualitas institusinya dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sebagai upaya meningkatkan kepercayaan dan penilaian para pihak.

DUKUNGAN ADMINISTRASI

A. Pelayanan administrasi harus secara baik, teratur, dan konsisten untuk mendukung kelangsungan dan kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.

B. Komunikasi harus dikembangkan secara harmonis serta proaktif dari pengelola administrasi dengan para guru dan pimpinan sekolah.

C. Kemudahan dalam pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan para siswa untuk proses belajar bersifat humanis bukan mekanis dan harus dikembangkan dengan prinsip keadilan.

D. Penyelenggaraan administrasi perkembangan siswa sebagai bahan masukkan secara proaktif untuk kepentingan para pihak yang membutuhkan dan dapat diakses secara mudah harus dapat diimplementasi secara optimal, sehingga kurang efisien.

DUKUNGAN ORANG TUA

A. Sebagai Teman Belajar dan Curhat

Orang tua sering merasa tidak mampu menjadi teman belajar bagi anaknya, kekurangan waktu karena sibuk bekerja, sehingga terkadang orang tua menganggap pendidikan haya diberikan di lingkungan Institusi pendidikan (sekolah) sehingga pendidikan diserahkan secara penuh kepada Sekolah. Padahal teman belajar tidak mesti memberikan pemahaman atau ikut mengerjakan soal tetapi cukup memberikan tempat dan waktu yang kondusif untuk mendukung situasi belajar anaknya. Orang tau juga sebaiknya memberikan ruang bagi anaknya untuk sebagai teman curhat atas permasalahan yang dihadapi oleh anak(tapi jangan sebagai Investigator).

B. Sebagai Motivator

Orang tua jangan
sebagai Intimidator tetapi sebagi Motivator sengan memberikan segala dukungan kepada anaknya sehingga kepercayaan diri dan kesadaran belajarnya tumbuh berkembang . Motivator ini tidak hanya diucapkan dengan basa sasi tetapi dengan penuh ekspresi dan dari dlam hati.

C. Sebagai Inspirator

Orang tua sebaiknya menempatkan dirinya sebagai idola, kebanggaan anak paling tidak dengan menceritakan masa lalu anda ketika menjadi pelajar dan perjuangan hidup anada sehingga bisa sukses seperti sekarang,. sehingga anak bisa meneladani sika disiplin, pantang menyerah, rajin dan menghargai waktu.