1. Teori
Struktural Fungsional
Aliran
ini lahir di Amerika latin dan menyebabkan terbentuknya teori-teori ( Dun Can
Mitchell, 1984:9 ). Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua
fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta
tersebut merupakan suatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara
empiris.
Bagi
seseorang yang mempelajari sosiologi maka teori-teori tersebut mempunyai
beberapa kegunaan antara lain:
a. Suatu teori atau beberapa teori
merupakan ihtisar daripada hal-hal yang telah diketahui dan diuji kebenarannya
yang menyangkut obyek yang dipelajari sosiologi.
b. Teori emberikan petunjuk-petunjuk
terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya
di bidang sosiologi.
c. Teori berguna untuk lebih
mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi (
Soejono Soekanto, 1982:24 ).
2. Teori
Konflik
Kata
Konflik berasal dari kata conflict yang berarti saling benturan, arti kata ini
menunjuk pada semua bentuk benturan, tabrakan, ketidakserasian,
ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, interaksi antagonis (Kartini
Kartono, 1991:213) konflik semacam ini yang negatif. Konflik yang positif bisa
diartikan : pometasi, berlomba, fastabihul khoirot/berlomba dalam kebaikan. Pada
dasarnya teori konflik berasumsi bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk
berkompetisi, bersaing, berlomba, berbeda dengan orang lain.
Berdasarkan manfaatnya konflik dapat
dikelompokkan ke dalam konflik fungsional dan konflik disfungsional (Gibson,
1996). Menurutnya bahwa konflik fungsional adalah konfrontasi diantara kelompok
yang menambah keuntungan kerja. Konflik disfungsional adalah konfrontasi atau
pertentangan antar kelompok yang merusak, merugikan, dan menghalangi pencapaian
tujuan organisasi. Sehubungan dengan itu setiap organisasi harus mampu
menangani dan mengelolan serta mengurangi konflik agar memberikan dampak
positif dan meningkatkan prestasi,
karena konflik yang tidak dikelola dengan baik dapat menurunkan prestasi dan
kinerja organisasi.
1. Teori
Marxian
KARL MARX (1818 – 1883)
Pola
pola
pikirannya adalah
determinisme ekonomi. Ekonomi dipandang sebagai infra struktur, sedang sosial
politik, budaya dan agama sebagai supra struktur.
Karl marx menolak pendekatan positif
dan menggunakan pendekatan historis.
Karl marx terpengaruh hegel, tetapi
mengganti:
a. Idealisme dengan materialisme
b. Konservatisme dengan perubahan sosial radikal
c. Dialektika tetap tidak berubah
Kebutuhan
manusia tak pernah tuntas, selalu muncul bentuk produksi baru.
Manusia berbeda dari hewan dalam kemampuan bersama menciptakan
kondisi materiil yang diperlukan. Perubahan cara produksi menimbulkan perubahan sosial
Sejarah perkembangan masyarakat
meliputi :
a. Primitif
b. Komunal purba
c. Feodal
d. Kapitalis
e. Komunis
Struktur kelas atas dasar pemilikan
alat produksi:
a. Borjuis merupakan pemilik alat produksi (tanah, mesin,
modal); mempertahankan status quo
b. Proletar, hanya memiliki tenaga dan keterampilan; mengusahakan
perubahan revolusioner
antara kedua kelas terjadi konflik yg
tak pernah selesai.
Struktur
kelas dan kesadaran kelas:Setrata kelas merupakan
obyektif
dan Kesadaran kelas merupakan subyektif.
Konsep dasar lainnya:
a. Kesadaran palsu
b. Alienasi
Kesadaran
palsu merupakan ideologi budaya berupa ilusi untukmengimbangi
ketimpangan dan kekurangan materiyg berakibat tidak sadar akan kepentingansebenarnya.
Kesadaran palsu merupakan dasar bagi sikap karl
Marx terhadap agama karena dalam agama terdapat banyakkesadaran palsu.
Alienasi merupakan
Produk terlepas dari pembuatnya
Alienasi terjadi paling ekstrim dlm kapitalisme yg
ditandai
mekanisme pasar yang
impersonal.
Alienasi politik merupakan
perlindungan pemerintah terhadap kelas yang dominan. Untuk menghilangkan alienasi hrs menghilangkan hak
milik dan kapitalisme.
Kritik Karl Marx terhadap kapitalisme : nilai surplus jatuh ketangan
kapitalis
Jawaban kapitalis atas kritik Karl
Marx:
a. Upah buruh naik
b. Pertumbuhan kelas menengah
c. Tersebarnya pemilikan saham
d. Fiskal yg berimbang
e. Tanggung jawab thd kesejahteraan
dasar
Muhyi Batu Bara. 2004. Sosiologi
pendidikan, Jakarta: PT. Ciputat Press
Subadi, Cipto.2009. Sosiologi dan
Sosioogi Pendidikan. Kartasura : Fairus Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar