PERMENDIKBUD

Minggu, 03 Juli 2011

Teori Sosiologi Makro


  1.      Teori Struktural Fungsional
Aliran ini lahir di Amerika latin dan menyebabkan terbentuknya teori-teori ( Dun Can Mitchell, 1984:9 ). Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan suatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris.
Bagi seseorang yang mempelajari sosiologi maka teori-teori tersebut mempunyai beberapa kegunaan antara lain:
            a.     Suatu teori atau beberapa teori merupakan ihtisar daripada hal-hal yang telah diketahui dan diuji kebenarannya yang menyangkut obyek yang dipelajari sosiologi.
b.     Teori emberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi.
c.     Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi ( Soejono Soekanto, 1982:24 ).
2.   Teori Konflik
      Kata Konflik berasal dari kata conflict yang berarti saling benturan, arti kata ini menunjuk pada semua bentuk benturan, tabrakan, ketidakserasian, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, interaksi antagonis (Kartini Kartono, 1991:213) konflik semacam ini yang negatif. Konflik yang positif bisa diartikan : pometasi, berlomba, fastabihul khoirot/berlomba dalam kebaikan. Pada dasarnya teori konflik berasumsi bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk berkompetisi, bersaing, berlomba, berbeda dengan orang lain.
                 Berdasarkan manfaatnya konflik dapat dikelompokkan ke dalam konflik fungsional dan konflik disfungsional (Gibson, 1996). Menurutnya bahwa konflik fungsional adalah konfrontasi diantara kelompok yang menambah keuntungan kerja. Konflik disfungsional adalah konfrontasi atau pertentangan antar kelompok yang merusak, merugikan, dan menghalangi pencapaian tujuan organisasi. Sehubungan dengan itu setiap organisasi harus mampu menangani dan mengelolan serta mengurangi konflik agar memberikan dampak positif  dan meningkatkan prestasi, karena konflik yang tidak dikelola dengan baik dapat menurunkan prestasi dan kinerja organisasi.
1.      Teori Marxian
KARL MARX (1818 – 1883)
           Pola pola pikirannya adalah  determinisme ekonomi. Ekonomi dipandang sebagai infra struktur, sedang sosial politik, budaya dan agama sebagai supra struktur. Karl marx menolak pendekatan positif dan menggunakan pendekatan historis.
Karl marx terpengaruh hegel, tetapi mengganti:
a. Idealisme dengan materialisme
b. Konservatisme dengan perubahan sosial radikal
c. Dialektika tetap tidak berubah
Kebutuhan manusia tak pernah tuntas, selalu muncul bentuk produksi baru. Manusia berbeda dari hewan dalam kemampuan bersama menciptakan kondisi materiil yang diperlukan. Perubahan cara produksi menimbulkan perubahan sosial
Sejarah perkembangan masyarakat meliputi :
a. Primitif
b. Komunal purba
c. Feodal
d. Kapitalis
e. Komunis
Struktur kelas atas dasar pemilikan alat produksi:
a. Borjuis  merupakan pemilik alat produksi (tanah, mesin, modal); mempertahankan  status quo
b. Proletar, hanya memiliki tenaga dan keterampilan; mengusahakan perubahan revolusioner antara kedua kelas terjadi konflik yg tak pernah selesai.
Struktur kelas dan kesadaran kelas:Setrata  kelas  merupakan obyektif dan Kesadaran kelas merupakan subyektif.
Konsep dasar lainnya:
a. Kesadaran palsu
b. Alienasi
Kesadaran palsu merupakan ideologi budaya berupa ilusi untukmengimbangi ketimpangan  dan kekurangan materiyg berakibat tidak sadar akan kepentingansebenarnya.
Kesadaran palsu merupakan dasar bagi sikap karl Marx terhadap  agama karena dalam agama terdapat  banyakkesadaran palsu.
Alienasi merupakan  Produk terlepas dari pembuatnya
Alienasi terjadi paling ekstrim dlm kapitalisme yg ditandai mekanisme pasar yang impersonal. Alienasi politik  merupakan  perlindungan pemerintah terhadap kelas yang dominan. Untuk menghilangkan alienasi hrs menghilangkan hak milik dan kapitalisme.
Kritik Karl Marx terhadap  kapitalisme : nilai surplus jatuh ketangan kapitalis
Jawaban kapitalis atas kritik Karl Marx:
a. Upah buruh naik
b. Pertumbuhan kelas menengah
c. Tersebarnya pemilikan saham
d. Fiskal yg berimbang
e. Tanggung jawab thd kesejahteraan dasar

Muhyi Batu Bara. 2004. Sosiologi pendidikan, Jakarta: PT. Ciputat Press
Subadi, Cipto.2009. Sosiologi dan Sosioogi Pendidikan. Kartasura : Fairus Media

Tidak ada komentar: