PERMENDIKBUD

Kamis, 24 Maret 2011

PROGRAM PERBAIKAN HASIL UJIAN NASIONAL

KEBIJAKAN SEKOLAH

A. Melakukan pembenahan sistem pendidikan dengan mengubah paradigma pendidikan yang bersifat mekanis menjadi humanis, sebagai upaya memberi arah pola pikir siswa dari keterikatan wajib menjadi komitmen kesadaran dirinya dalam menuntut ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk menghadapi tantangan masa depan.

B. Sistem pembelajaran siswa sebaiknya ditekankan pada pemahaman melalui olah pikir, olah hati, dan olah tangan secara secara sistemik dan sitematis, sehingga dapat menarik minat belajar serta pengembangan diri para siswa secara berkesinambungan dari pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA)

GURU

  1. Bersedia secara sungguh-sungguh meningkatkan perannya untuk merancang pembelajaran berdasarkan silabus dan mempersipakan silabuus pendukung, membuat kisi-kisi soal, memprediksi soal-soal yang akan diujikan sehingga materi yang diberikan kepada siswa memiliki bobot yang lebih tinggi dari meteri ujian nasional melalui tahap demi tahap secara berkesinambungan.
  2. Secara terus menerus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dirinya, agar memiliki persyaratan profesi sebagai guru :

1. Memiliki ketrampilan didasarkan pada konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.

2. Memiliki keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan profesinya.

3. Memiliki latar belakang tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

4. Memiliki kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakan.

5. Mampu mengikuti perkembangan melalui aktualisasi diri sejalan dengan dinamika bidang kependidikan yang terus berkembang secara cepat.

C. Sebaiknya guru berusaha untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa merasa bahwa belajar merupakan kebutuhan bukan kewajiban, dengan kata lain belajar merupakan kesadaran diri bukan instruksi.

D. Mengajar merupakan tugas yang sebaiknya dapat dipertanggung jawabkan, oleh karena itu guru perlu persiapan dan perencanaan yang baik, meliputi : (1) Penentuan tujuan mengajar; (2) Pemilihan materi mengajar; (3) Strategi Optimum; (4) Alat dan sumber; (5) Kegiatan belajar siswa; (6) Evaluasi dan perbaikan.

E. Menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa (aptitude-treatment-interaction/ATI). ATI menrupakan model pendekatan dalam belajar dengan karakteristik kemampuan siswa untuk mengoptimalkan hasil belajar. Setiap siswa memiliki kegemaran belajar, serta kelebihan bi bidang yang berbeda. Oleh karena itu pendekatan dalam belajar harus berbeda, dan Interaction Characteristics Treatment yang diperkirakan dapat mengakomodir kebutuhan ini.

KEPALA SEKOLAH

  1. Membentuk dan atau memberdayakan dalam upaya meningkatkan kinerja mutu pengelolaan pendidikan.

B. Melakukan koordinasi secara periodik dan berjenjang dengan komite sekolah dan orang tua siswa, guru, dan staff lainnya dalam mengikuti dinamika pendidikan baik ditingkat lokal, nasional dan internasional, sehingga internal stake holder memiliki wawasan yang dapat mendorong motivasi kerja anggotanya.

C. Memberdayakan dirinya untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan dalam mengelola dan menjamin kualitas institusinya dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sebagai upaya meningkatkan kepercayaan dan penilaian para pihak.

DUKUNGAN ADMINISTRASI

A. Pelayanan administrasi harus secara baik, teratur, dan konsisten untuk mendukung kelangsungan dan kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.

B. Komunikasi harus dikembangkan secara harmonis serta proaktif dari pengelola administrasi dengan para guru dan pimpinan sekolah.

C. Kemudahan dalam pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan para siswa untuk proses belajar bersifat humanis bukan mekanis dan harus dikembangkan dengan prinsip keadilan.

D. Penyelenggaraan administrasi perkembangan siswa sebagai bahan masukkan secara proaktif untuk kepentingan para pihak yang membutuhkan dan dapat diakses secara mudah harus dapat diimplementasi secara optimal, sehingga kurang efisien.

DUKUNGAN ORANG TUA

A. Sebagai Teman Belajar dan Curhat

Orang tua sering merasa tidak mampu menjadi teman belajar bagi anaknya, kekurangan waktu karena sibuk bekerja, sehingga terkadang orang tua menganggap pendidikan haya diberikan di lingkungan Institusi pendidikan (sekolah) sehingga pendidikan diserahkan secara penuh kepada Sekolah. Padahal teman belajar tidak mesti memberikan pemahaman atau ikut mengerjakan soal tetapi cukup memberikan tempat dan waktu yang kondusif untuk mendukung situasi belajar anaknya. Orang tau juga sebaiknya memberikan ruang bagi anaknya untuk sebagai teman curhat atas permasalahan yang dihadapi oleh anak(tapi jangan sebagai Investigator).

B. Sebagai Motivator

Orang tua jangan
sebagai Intimidator tetapi sebagi Motivator sengan memberikan segala dukungan kepada anaknya sehingga kepercayaan diri dan kesadaran belajarnya tumbuh berkembang . Motivator ini tidak hanya diucapkan dengan basa sasi tetapi dengan penuh ekspresi dan dari dlam hati.

C. Sebagai Inspirator

Orang tua sebaiknya menempatkan dirinya sebagai idola, kebanggaan anak paling tidak dengan menceritakan masa lalu anda ketika menjadi pelajar dan perjuangan hidup anada sehingga bisa sukses seperti sekarang,. sehingga anak bisa meneladani sika disiplin, pantang menyerah, rajin dan menghargai waktu.

Tidak ada komentar: