PERMENDIKBUD

Minggu, 01 April 2012

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

 PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM

Membicarakan tentang analisis kebutuhan adalah merupakan sarana atau alat yang konstruktif dan positif untuk melakukan sebuah perubahan, yakni perubahan yang didasarkan atas logika yang bersifat rasional sehingga kemudian perubahan ini menunjukkan upaya formal yang sistematis menentukan dan mendekatkan jarak kesenjangan antara “seperti apa yang ada” dengan “bagaimana seharusnya” dengan sasarannya adalah siswa, kelas dan sekolah.
Untuk mengetahui dan menganalisa kebutuhan tersebut dilakukan dengan dua cara, Pertama, secara objektif. Dimulai dari identifikasi lingkup tujuan penting program, menentukan indikator dan cara pengukuran tujuan, menyusun kriteria standar untuk tiap-tiap indikator, menyusun alat ukur tiap-tiap indikator dan terakhir membandingkan kondisi yang diperoleh dengan kriteria. Kedua, secara subyektif. Cara ini dimulai dengan identifikasi lingkup tujuan penting program, menyusun kriteria yang sesuai dengan setiap tujuan masing-masing indikator, menyusun skala bertingkat digunakan untuk mempertimbangkan tingkat penampilam indikator, yang terakhir adalah merupakan ciri khas dari cara kedua ini yaitu mengumpulkan semua evaluator untuk kemudian secara bersama-sama menentukan skala prioritas kebutuhan.
Membicarakan kembali mengenai evaluasi program adalah tidak lain membicarakan tentang penelitian, namun ia memiliki ciri khusus. Sebagaimana penelitian, menyusun evaluasi program dimulai dengan menyusun proposal yang mana isi dan langkah-langkahnya tidak jauh berbeda dari proposal penelitian.
Membaca dan mencermati substansi bab IV ini, ada tiga ruang lingkup urgen yang dibicarakan :
     1. Menyusun Bagian Pendahuluan
          Bagian ini memuat antara lain, (1). Latar belakang masalah. (2). Identifikasi masalah, batasan masalah, dan pertanyaan evaluasi. (3). Tujuan umum dan khusus. (4). Manfaat hasil evaluasi.
    2. Bagian Metodologi
         Pada bagian ini, secara garis besar memuat 4 hal, (1). Penentuan responden atau subjek sumber data. (2). Metode pengumpulan data. (3). Penentuan alat atau instrument dan (4). Analisis data.Untuk memudahkan dalam menentukan sumber data, dapat di tandai dengan 3 huruf P (dalam bahasa Inggris) yang sama yaitu Person, Place dan Paper.
   3. Bagian Cara Menentukan Instrumen Evaluasi
Dalam usaha mengumpulkan data, intrumen berfungsi untuk mempermudah, memperlancar dan membuat pekerjaan pengumpul data menjadi lebih sistematis. Sehingga dalam hal ini, instrumen dalam penelitian merupakan sesuatu yang mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena ia akan menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Selanjutnya jumlah intrumen sebanding dengan jumlah metode yang digunakan dan harus disesuaikan dengan metode yang sudah ditentukan oleh evaluator.


LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PROGRAM


Dalam bab ini dibicarakan mengenai beberapa langkah atau tahapan dalam melaksanakan evaluasi program. Secara garis besar tahapan tersebut meliputi : tahapan persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring. Penjelasan tentang langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :

Persiapan Evaluasi Program - Penyusunan evaluasi
- Penyusunan instrumen evaluasi
- Validasi instrumen evaluasi
- Menentukan jumlah sampel yang diperlukan

- Penyamaan persepsi antar evaluator sebelum data di ambil - Penyusunan terkait dengan
model diantaranya; model CIFF, model Metfessel and Michael, model Stake, model Kesenjangan, model Glaser, model Michael Scriven, model Evaluasi Kelawanan, dan model Need Assessment.
- Merumuskan tujuan yang akan dicapai
- Membuat kisi-kisi
- Membuat butir-butir instrumen
- Menyunting instrumen
- Instrumen yang telah tersusun perlu di validasi
- Dapat dilakukan dengan metode Sampling
- Beberapa hal yang perlu disamakan : tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan program, wilayah generalisasi, teknik sampling, jadwal kegiatan
Pelaksanaan Evaluasi Program
 - Evaluasi Reflektif
- Evaluasi Rencana
- Evaluasi Proses
- Evaluasi Hasil - Digunakan untuk mengevaluasi kurikulum suatu ide
- Persyaratannya : format, keterbacaan, hubungan antar komponen, organisasi vertical dan horizontal dari pengalaman belajar.
- Disebut juga evaluasi implementasi program. Adalah evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik.
Tahap Monitoring (Pelaksanaan)
- Fungsi Pemantauan
- Sasaran Pemantauan
- Tekhnik dan Alat Pemantauan
- Pelaku Pemantauan
- Perencanaan Pemantauan meliputi
- Pemanfaatan hasil Pemantauan - Memiliki 2 fungsi : (1). Mengetahui kesesuaian
pelaksanaan program dengan rencana program dan seberapa pelaksanaan program dpt diharapkan akan menghasilkan perubahan. (2). Pemantauan harus dapat mengenali peluang terjadinya perubahan positif sesuai dengan harapan.
- Seberapa jauh pelaksanaan program telah sesuai dgn rencana program
- Seberapa jauh pelaksanaan program telah menunjukkan tanda tercapainya tujuan program
- Apakah terjadi dampak tambahan positif meskipun tidak direncanakan
- Apakah terjadi dampak sampingan negatif, merugikan, atau kegiatan mengganggu.
- Teknik pengamatan partisifatif
- Tekniik wawancara
- Teknik pemanfaatan dan analsisi data dokumentasi
- Evaluator atau praktisi atau pelaksana program
- Perumusan tujuan pemantauan
- Penetapan sasaran pemantauan
- Penjabaran data yang dibutuhkan
- Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dgn sifat objek dan sumber/jenis data
- Perancangan analisis data
- Setelah hasil pemantauan terkumpul secepatnya diolah dn dimaknai agar dapat diketahui apakah pelaksanaan program tercapai atau tidak.
Melanjutkan mengenai sampel ada 7 jenis sampel yang dapat dijadikan sebagai metode dalam evaluasi program diantaranya adalah : (1). Proportional sampel, (2). Startified sampel, (3). Purposive sampel, (4). Quota sampel, (5). Double sampel, (6). Area probability sampel, (7). Cluster sampel.

ANALISIS DATA DALAM EVALUASI PROGRAM

Dalam penelitian data di bagi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif, dengan kedua jenis ini kemudian data diolah. Jenis pertama terkait dengan statistika sedangkan yang kedua sebaliknya atau nonstatistika. Dalam menganalisis dan mengolah data kuantitatif hendaknya dilakukan dengan tabulasi data. Tabulasi merupakan coding sheet untuk memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisis data. Karena memahami secara tabulasi lebih mudah dibandingkan dengan bentuk uraian narasi yang panjang.
Analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan dua cara, Pertama. Statistik Deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Kedua, Statistik Inferensial yaitu mencakup metode-metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data yang dilakukan untuk meramalkan dan menarik kesimpulan atas data dan akan berlaku bagi keseluruhan gugus atau induk dari data tersebut. Statistik ini juga disebut dengan statistik parametrik berlaku untuk data interval atau rasional jika datanya normal. Dan apabila datanya tidak normal serta berbentuk ordinal atau nominal, maka jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik.
Tidak semua data dilapangan berbentuk simbol-simbol yang bisa dikuantifikasi dan dihitung secara matematis. Ada kalanya datanya abstrak yang tidak dapat dimanipulasi menjadi numerik sehingga data jenis ini hanya dapat dilakukan dengan analisis kualitatif.
Kegiatan dalam menganalisis data kualitaitif dapat melalui tahapan-tahapan berikut :
            1. Dengan mereduksi/menyiangi data
2. Display data
3. Menafsirkan data
4. Menyimpulkan dan verifikasi
5. Meningkatkan keabsahan hasil
6. Narasi hasil analisis.





BAB VII
MENYUSUN KESIMPULAN DAN RUMUSAN REKOMENDASI

Kesimpulan merupakan perasaan atau abstraksi dari sederetan informasi atau sajian yang menyatakan status dari program yang sedang dievaluasi. Kesimpulan evaluasi ini diambil atau dibuat berdasarkan analisis data yang sudah disajikan dalam bentuk yang sudah sistematis, ringkas dan jelas. Sebuah kesimpulan berbentuk kalimat pernyataan kualitatif yang menunjukkan keadaan atau sifat sehingga di dalam gerak kegiatan program dengan cepat diketahui dimana posisi hasil kegiatan tersebut dalam mencapai tujuan evaluasi.
Kesimpulan merupakan dasar dari rekomendasi. Rekomendasi yang efektif didasarkan dari kesimpulan yang memuat informasi yang jelas, ringkas, dan padat serta sistematis berdasarkan data yang andal dan dapat dipercaya.
Kesimpulan kedudukannya lebih tinggi dari sekedar ringkasan atau garis besar, ia memfokuskan diri pada temuan evaluasi. Kesimpulan yang baik adalah kesimpulan yang mampu merangsang pembuat keputusan untuk mengarakan pusat perhatiannya da;am menghasilakn rekomendasi yang sifatnya positif tentang program.
Rekomendasi disusun setelah kesimpulan yang berisikan saran-saran praktis bagi semua stakeholder program terkait dengan jalannya program dan juga dinyatakan dalam pernyataan yang cenderung memuji program atau bagiannya.
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rekomendasi yaitu mengenai perlunya melihat denganlebih cermat terhadap alasan-alasan atau cara-cara yang diusulkan oleh responden tentang upaya peningkatan kualitas program yang dievaluasi dimasa yang akan datang. Dikarenakan yang memanfaatkan rekomendasi adalah para pengambil keputusan, maka perlu diperjelas kepada siapa rekomendasi tersebut ditujukan, apa yang harus dilakukan, dalam bentuk apa perlakuan itu dilakukan, dan sebagainya. Selain itu evaluator perlu hati-hati memilih urutan cara-cara yang diusulkan oleh responden, tetapi juga sebaiknya jangan diminta untuk berpikir lebih jauh, tetapi diusahakan tinggal memilih alternatif saja.

MENYUSUN LAPORAN EVALUASI

Susunan laopran evaluasi biasanya membuat tujuh hal pokok, yaitu :
1.      Ringkasan eksekutif
2.      Pendahuluan
3.      Kajian pustaka
4.      Metodologi evaluasi
5.      Hasil evaluasi
6.      Kesimpulan dan Rekomendasi
7.      Daftar Pustaka

Ringkasan eksekutif, pada setiap laporan evaluasi biasanya sebelumnya masuk pada Bab Pendahuluan terdapat ringkasan eksekutif. Ringkasan eksekutif dituntut dapat memberikan informasi lugas sehinga dapat cepat dipahami dan dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan oleh para eksekutif.
Pendahuluan, umumnya terdiri atas :
1.    Latar belakang masalah
2.    Rumusan masalah
3.    Tujuan evaluasi
4.    Manfaat evaluasi
5.    Batasan pengertian
Kajian Pustaka, ini diperlukan untuk mempertajam permasalahan.
Komponen dalam metodologi evaluasi, meliputi cakupan wilayah evaluasi, yaitu pengumpulan data, triangulasi, dan analisa data.
Hasil evaluasi, meliputi diskripsi data, analisa data dan pembahasan, analisis rekmendasi.
Kesimpulan, diperoleh dari analisa data.
Alternatif rekomendasi dirumuskan berdasarkan rekomendasi.
Daftar Pustaka harus didasarkan pada bahan acuan yang digunakan dalam evaluasi


TATA TULIS LAPORAN EVALUASI

Penulisan laporan evaluasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk memberikan keterangan, memulai sesuatu tindakan, mengkoordinasi proyek, menyarankan suatu langkah atau tindakan , merekam kegiatan.
Pada dasarnya laporan untuk memberikan keterangan dapat dibedakan dalam laporan berkala dan khusus. Laporan khusus dapat menyajikan hasil-hasil n pengujian,percobaan, dan pemeriksaan.
Laporan untuk memulai suatu tindakan atau pekerjaanmenjadikan tindakan atau pekerjaan itu sebagai pusat perhatian dan dengan alasan apa tindakan itu dilakukan. Laporan jenis ini harus tegas dan terperinci. Tekanan diberikan pada apa, bagaimana, siapa, bilamana, dan dimana.
Laporan untuk mengkoordinasikan proyek, artinya mengkoordinasikan sesuatu untuk mengatur dan menempatkan sesuatu pada tempat atau susunan yang sebaik-baiknya atau wajar. Mengkoordinasikan memerlukan keterangan mutakhir. Semua ini dikemukakan secara padat namun jelas.
Laporan untuk menyarankan satu langkah atau tindakan , artinya melaporkan tentang langkah atau tindakan apakah yang harus dilakukan, mengapa harus dilakukan, manfaat apa yang akan diperoleh, dan berapa biayanya jika pada tindakan itu diperlukan anggaran.
Yang termasuk laporan untuk merekam kegiatan ialah laporan kemajuan dan laopran akhir. Laporan kemajuan dapat dibuat menurut kebutuhan, ada yang setiap bulan, setiap tri wulan atau setiap semester. Laporan akhir merangkum segala segi pekerjaan setelah semuanya selesai.
Tata tulis laporan mencakup tentang kertas, naskah, sampul, pengetikan, penomoran, ilustrasi, pengutipan, penulisan lampiran, penulisan daftar pustaka, dan bahasa.
Naskah laporan evaluasi sebaiknya diketik pada kertas HVS 80 gram berwarna putih berukuran kwarto ( 21 x 28,5 cm ). Sampul laporan sebaiknya dibuat dari kertas buffalo atu linen yang warnanya disesuaikan dengan lembaga yang dievaluasi.
Pengetikan mencakup ketentuan penggunaan huruf, penulisan bilangan, spasi, batas tepi naskah, pengetikan alenia baru, pengisian halaman naskah, pengetikan bab, sub bab, sub-subbab.
Penomoran halaman diletakkan pada kanan atas, dua spasi diatas baris pertama teks atau 3 cm dari dari tepi atas. Nomor halaman menggunakan angka Arab, dimulai dari Bab pendahuluan, Halaman-halaman sebelumnya seperti halaman judul, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar/ peta menggunakan angka Romawi kecil.
Ilustrasi bertujuan mengemukakan hal yang tidak terungkap dengan kata. Kutipan terdiri terdiri dari lima baris atau lebih, diketik satu sepasi, dimulai dari lima ketukan margin kiri. Kutipan yang panjangnya dari lima baris dimasukkan kedalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik.
Bahan-bahan referensi seperti tabel, carta dokumen, transkip wawancara dan sejenisnya, perlu disarankan sebagai lampiran. Lampiran letaknya setelah daftar pustaka. Nomor lampiran ditulis secara urut dengan angka Arab.
Penulisan daftar pustaka meliputi buku, artikel, laporan atau karangan dalam jurnal atau majalah ilmiah, dan penerbitan atau publikasi lain.
Bahasa yang digunakan untuk penulisan laporan evaluasi adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah.

 Daftar Pustaka
Arikunto,Suharsimi. 2010. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.Jakarta. Bumi Aksara.

Tidak ada komentar: