I. PENDAHULUAN
PERMENDIKBUD
Sabtu, 26 November 2011
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH
I. PENDAHULUAN

Rabu, 02 November 2011
PEDOMAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) DAN ANGKA KREDITNYA
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Untuk mengetahui
PEDOMAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
DAN ANGKA KREDITNYA maka guru atau para stakeholder bisa mengakses tentang pedoman kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutandan angka kreditnya. Bila Bapak atau Ibu menginginkan buku tersebut, silahkan klik disini

Jumat, 23 September 2011
Cara mengubah email yahoo baru ke tampilan lama (classic)
Silahkan dicoba semoga puas dengan versi lama.....

Senin, 05 September 2011
KREATIFITAS TUTOR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DALAM PEMBERDAYAAN WARGA BELAJAR
A. Latar Belakang

Sabtu, 06 Agustus 2011
PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Kamis, 07 Juli 2011
CD Pembelajaran Interaktif
Bagi teman-teman pendidik yang menginginkan CD Pembelajaran Interaktif, silahkan download

Minggu, 03 Juli 2011
Metode Penelitian Sosiologi Pendidikan (Teori Mikro)
Jika peneliti menggunakan perspektif fenomenologi dengan paradikma definisi sosial biasanya peneliti ini bergerak pada kajian mikro.

Teori Sosiologi Makro

Selasa, 28 Juni 2011
RPP Matematika Kelas 6 Smt 1

Senin, 27 Juni 2011
Peletak Dasar Sosiologi

Sejarah Sosiologi pendidikan

Sabtu, 18 Juni 2011
Karakteristik KTSP

Jumat, 17 Juni 2011
pendidikan

Jumat, 10 Juni 2011
Nilai-nilai masukan (input values)
Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan.
Profesional
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya.
Antusias dan bermotivasi tinggi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil.
Bertanggung jawab dan mandiri
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya serta tidak tergantung kepada pihak lain.
Kreatif

Senin, 06 Juni 2011
Kompetensi Kepala Sekolah

Kamis, 02 Juni 2011
Artikel Dehumanisasi Pendidikan

Rabu, 04 Mei 2011
SD Terteg dalam Pameran Pendidikan 2011


SDN Terteg yang merupakan Sd terpencil dan di daerah tertinggal turut serta ikut memeriahkan kegiatan pameran pendidikan di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pucakwangi Kab. Pati. Ini bisa dilihat adanya stand SD Terteg dengan tulisan baner besar : Welcome to SDN Terteg. Walau dengan segala keterbatasan SDN terteg ingin gtampil beda dalam arti mempunyai ciri khusus dari mengakpresiasi pendidikan di tingkat dasar. Semoga ke depan SDN Terteg bisa jaya maju dan bermanfaat untuk intern SD pada khususnya serta ekstern SD ( masyarakat luas ) pada umumnya.(Kastowo, S.Pd)

Minggu, 10 April 2011
TEORI-TEORI PENDUKUNG PENELITIAN KUALITATIF DAN PENYUSUNAN KERANGKA KONSEPTUAL

Senin, 04 April 2011
Efektifitas,Inovasi dan Mutu Pembelajaran
Dalam suatu pembelajaran mestinya rencana harus diarahkan pada efektifitas kegiatan. Kegiatan dikatakan efektif bila antara rencana sesuai dengan hasilnya atau dengan kata lain tepat sasaran. Hasil kajian Scheerens (1990;1992) antara lain mengungkapkan bahwa budaya Pemerintah, organisasi Pemerintah, dan aplikasi tehnologi pendidikan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk meningkatkan hasil belajar , maka perlu ditingkatkannya sumber daya. Sumber daya tidak hanya 3 M ( Man, Money, Material) saja tetapi pengertian sumber daya dalam cakupan yang lebih luas terdiri dari (Caldwell & Spink,1998):
a. knowledge (pengetahuan yaitu kurikulum, tujuan dan pengajaran)
b. technology (media,tehinik dan alat pembelajaran)
c. power (kekuasaan, wewenang)
d. material (fasilitas, peralatan )
e. people ( tenaga kependidikan, administratif, dan stap pendukung lainnya)
f. Time ( alokasi waktu per tahun,per minggu, per hari, per jam pelajaran )
g. Finance ( alokasi dana )
Dalam pencapaian efektifitas pembelajaran maka disarankan untuk bisa :
a. Memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengembangkan pandangan hidup warga belajar.
b. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
c. Mengembangkan sikap cinta belajar dan mewujudkannya di dalam setiap kegiatan yang terjadi sepanjang hidup.
d. Mengembangkan bakat kreatif secara penuh dalam berbagai bidang.
B. Inovasi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi begitu cepatnya, maka guru perlu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajarannya. Pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa adalah idaman setiap guru dan siswa. Dalam kamus Bahasa Inggris E. Echols Inovasi (Innovation) sebagai pembaharuan atau perubahan secara baru.
Ciri-ciri inovasi yang dikemukakan Rogers adalah sebagai berikut :
1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi menguntungkan bagi penerimannya.
2. Kompatibel ( compatibility ), yaitu tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai,pengalaman lalu dan kebutuhan dari penerima.
3. Kompleksitas (complexity), yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerimannya.
4. Trialibilitas (trialibility), yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerimanya.
5. Dapat diamati (observability), yaitu mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
Sedangkan berdasarkan obyeknya jenis inovasi ada tiga jenis yaitu :
1. Inovasi dalam jenis hubungan antar orang.
2. Inovasi dalam jenis software (piranti lunak), misalnya model sistem penyampaian.
3. Inovasi dalam jenis hardware ( piranti keras ), misalnya perubahan bentuk ruang kelas.
Supaya dalam penyampaian materi pembelajaran calistung mudah diterima dan dipahami warga belajar maka inovasi yang dilakukan tutor antara lain dengan membuat huruf-huruf dari karton tebal sebagai jiplakan. Begitu juga dalam pengenalan angka. Karton tebal bekas kardus air minum diguntingi sebagai bahan jiplakan warga belajar. Ini untuk memudahkan warga belajar buta huruf murni dalam menulis.
Supaya dalam pembelajaran tidak mengalami kejenuhan maka tutor mengajak WB berjalan-pjalan ke lingkungan sekitar untuk mengambil ranting-ranting pohon. Dalam pengenalan huruf juga kegiatan ini sangat menarik. Dari ranting pohon WB diajak memilih dan menggabungkan ranting-ranting tersebut untuk dijadikan huruf .
C. Mutu
Suatu kegiatan dikatakan berhasil bila hasil atau mutu keluarannya sesuai dengan yang diharapkan. Konsep tentang mutu banyak sekali diantaranya adalah yang pertama, mutu dipandang sebagai dampak dari hal yang tidak dapat dilukiskan. Kedua, mutu sebagai suatu ukuran dari sebuah akhir penilaian. Ketiga, mutu merupakan bahan bagi suatu reputasi baik bagi pemakainya
Pendidikan yang bermutu merupakan harapan dari setiap masyarakat suatu negara, ini bisa dipahami dikarenakan modal kehidupan untuk setiap perubahan jaman adalah pendidikan. Garvin mengidentifikasi 8 dimensi sebagai suatu kerangka kerja untuk mempertimbangkan mutu :
1. Permonfance ( Grade of Quality) karakteristik utama produk jasa.
2. Features” Remote control” alat kendali.
3. Reability-konsistensi dari performa sepanjang waktu.
4. Durability- sesuatu yang bertahan lama/masa manfaat.
5. Serviceability-sesuatu yang mudah diperbaiki.
6. Aesthetics- sesuatu yang menarik dan berani.
7. Responsiveness-sesuatu yang memiliki ketanggapan yang tinggi.
8. Reputasi-pervoma masa lalu dan sesuatu yang tak berujud lain.
Untuk peningkatan mutu maka perlu adanya pemikiran dalam meraihnya. Sumber daya dan perangkat penunjang harus diadakan atau diberdayakan.
Pustaka:
Fattah, Nanang,2005. Manajemen Berbasis Pemerintah, Jakarta : Universitas Terbuka.
Suprayekti dkk,2005. Pembaharuan Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka.
Wahyudin, H.Dinn,2004. Pengantar Pendidikan, Jakarta : Universitas Terbuka.

Kamis, 24 Maret 2011
PROGRAM PERBAIKAN HASIL UJIAN NASIONAL
KEBIJAKAN SEKOLAH
A. Melakukan pembenahan sistem pendidikan dengan mengubah paradigma pendidikan yang bersifat mekanis menjadi humanis, sebagai upaya memberi arah pola pikir siswa dari keterikatan wajib menjadi komitmen kesadaran dirinya dalam menuntut ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk menghadapi tantangan masa depan.
B. Sistem pembelajaran siswa sebaiknya ditekankan pada pemahaman melalui olah pikir, olah hati, dan olah tangan secara secara sistemik dan sitematis, sehingga dapat menarik minat belajar serta pengembangan diri para siswa secara berkesinambungan dari pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA)
GURU
- Bersedia secara sungguh-sungguh meningkatkan perannya untuk merancang pembelajaran berdasarkan silabus dan mempersipakan silabuus pendukung, membuat kisi-kisi soal, memprediksi soal-soal yang akan diujikan sehingga materi yang diberikan kepada siswa memiliki bobot yang lebih tinggi dari meteri ujian nasional melalui tahap demi tahap secara berkesinambungan.
- Secara terus menerus berusaha mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dirinya, agar memiliki persyaratan profesi sebagai guru :
1. Memiliki ketrampilan didasarkan pada konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
2. Memiliki keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan profesinya.
3. Memiliki latar belakang tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
4. Memiliki kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakan.
5. Mampu mengikuti perkembangan melalui aktualisasi diri sejalan dengan dinamika bidang kependidikan yang terus berkembang secara cepat.
C. Sebaiknya guru berusaha untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa merasa bahwa belajar merupakan kebutuhan bukan kewajiban, dengan kata lain belajar merupakan kesadaran diri bukan instruksi.
D. Mengajar merupakan tugas yang sebaiknya dapat dipertanggung jawabkan, oleh karena itu guru perlu persiapan dan perencanaan yang baik, meliputi : (1) Penentuan tujuan mengajar; (2) Pemilihan materi mengajar; (3) Strategi Optimum; (4) Alat dan sumber; (5) Kegiatan belajar siswa; (6) Evaluasi dan perbaikan.
E. Menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa (aptitude-treatment-interaction/ATI). ATI menrupakan model pendekatan dalam belajar dengan karakteristik kemampuan siswa untuk mengoptimalkan hasil belajar. Setiap siswa memiliki kegemaran belajar, serta kelebihan bi bidang yang berbeda. Oleh karena itu pendekatan dalam belajar harus berbeda, dan Interaction Characteristics Treatment yang diperkirakan dapat mengakomodir kebutuhan ini.
KEPALA SEKOLAH
- Membentuk dan atau memberdayakan dalam upaya meningkatkan kinerja mutu pengelolaan pendidikan.
B. Melakukan koordinasi secara periodik dan berjenjang dengan komite sekolah dan orang tua siswa, guru, dan staff lainnya dalam mengikuti dinamika pendidikan baik ditingkat lokal, nasional dan internasional, sehingga internal stake holder memiliki wawasan yang dapat mendorong motivasi kerja anggotanya.
C. Memberdayakan dirinya untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan dalam mengelola dan menjamin kualitas institusinya dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sebagai upaya meningkatkan kepercayaan dan penilaian para pihak.
DUKUNGAN ADMINISTRASI
A. Pelayanan administrasi harus secara baik, teratur, dan konsisten untuk mendukung kelangsungan dan kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.
B. Komunikasi harus dikembangkan secara harmonis serta proaktif dari pengelola administrasi dengan para guru dan pimpinan sekolah.
C. Kemudahan dalam pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan para siswa untuk proses belajar bersifat humanis bukan mekanis dan harus dikembangkan dengan prinsip keadilan.
D. Penyelenggaraan administrasi perkembangan siswa sebagai bahan masukkan secara proaktif untuk kepentingan para pihak yang membutuhkan dan dapat diakses secara mudah harus dapat diimplementasi secara optimal, sehingga kurang efisien.
DUKUNGAN ORANG TUA
A. Sebagai Teman Belajar dan Curhat
Orang tua sering merasa tidak mampu menjadi teman belajar bagi anaknya, kekurangan waktu karena sibuk bekerja, sehingga terkadang orang tua menganggap pendidikan haya diberikan di lingkungan Institusi pendidikan (sekolah) sehingga pendidikan diserahkan secara penuh kepada Sekolah. Padahal teman belajar tidak mesti memberikan pemahaman atau ikut mengerjakan soal tetapi cukup memberikan tempat dan waktu yang kondusif untuk mendukung situasi belajar anaknya. Orang tau juga sebaiknya memberikan ruang bagi anaknya untuk sebagai teman curhat atas permasalahan yang dihadapi oleh anak(tapi jangan sebagai Investigator).
B. Sebagai Motivator
Orang tua jangan sebagai Intimidator tetapi sebagi Motivator sengan memberikan segala dukungan kepada anaknya sehingga kepercayaan diri dan kesadaran belajarnya tumbuh berkembang . Motivator ini tidak hanya diucapkan dengan basa sasi tetapi dengan penuh ekspresi dan dari dlam hati.
C. Sebagai Inspirator
Orang tua sebaiknya menempatkan dirinya sebagai idola, kebanggaan anak paling tidak dengan menceritakan masa lalu anda ketika menjadi pelajar dan perjuangan hidup anada sehingga bisa sukses seperti sekarang,. sehingga anak bisa meneladani sika disiplin, pantang menyerah, rajin dan menghargai waktu.
